Halaman

Minggu, 16 Februari 2014

Verba



Tugas Morfologi Lanjut

Nama          : Loli Fatimah
Kelas          : 4C
NPM          : 126211289

·         Verba Proses

1.      Bah lagi membakar sampah > Ayah sedang membakar sampah.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena membakar merupakan suatu proses yang dilakukan ayah terhadap sampah tersebut.

2.      Mak menggoreng ikan di dapuo > Ibu menggoreng ikan di dapur.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Dalam hal ini ibu melakukan sebuah proses terhadap ikan yang akan dimasak ibu dengan melakukan proses menggoreng.

3.      Ali menunggangi kude > Ali menunggangi kuda.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena menunggangi merupakan sebuah proses menaiki dan mengendalikan kuda tersebut.

4.      Kakak sedang menuliskan surat untuk ayah > Kakak sedang menuliskan surat untuk ayah.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena kata menuliskan merupakan suatu kegiatan atau proses yang dilakukan untuk membuat sebuah surat.

5.      Wan sedang tanam sayuo di kebon > Nenek sedang menanam sayur di kebun.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena sedang menanam merupakan proses melakukan penanaman terhadap yang akan ditanam.

6.      Pak cik sedang  memanjat batang niou > Paman sedang  memanjat pohon kelapa.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena memanjat merupakan proses melakukan sesuatu.

7.      Anton ngasah pisau > Anton sedang mengasah pisau.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena kata mengasah adalah proses menajamkan pisau.

8.      Mak cik menyiram bunge di kebon > Bibi menyiram bunga di kebun.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena kata menyiram adalah proses dalam melakukan sesuatu.

9.      Ani sedang melipat baju > Ani sedang melipat baju.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena kata melipat menjelaskan tentang proses mengerjakan sesuatu.

10.  Doni sedang membace buku di bilik > Doni sedang membaca buku di kamar.
Kata yang bercetak miring merupakan verba proses. Karena kata membaca merupakan proses melihat bacaan.


·         Verba Perbuatan

1.      Budi berenang di sungai siak > Budi berenang di sungai siak
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena kata berenang menyatakan suatu perbuatan.

2.      Bah loncat dari atas batang rambutan > Ayah loncat dari atas pohon rambutan
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena loncat merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

3.      Kakak lagi jahit baju > Kakak sedang menjahit baju
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena menjahit merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

4.      Andi mandi di umah wan > Andi mandi di rumah nenek
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena mandi merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

5.      Mak membeli kasut di paso > Ibu membeli sandal di pasar.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena membeli merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?
  
6.      Mak cik lagi goleng di kasur > Bibi sedang berbaring di kasur.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena berbaring merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?
  
7.      Anton memukul pencuri > Anton memukul pencuri.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena memukul merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

8.      Abi mencuri duit > Abi mencuri uang.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena mencuri merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

9.      Balon udara itu terbang tinggi > Balon udara itu terbang tinggi.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena terbang merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?

10.  Pak cik jatuh dari sepeda motor > Paman jatuh dari sepeda motor.
Kata yang bercetak miring merupakan verba perbuatan. Karena jatuh merupakan perbuatan dan dapat menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek? Atau apa yang dilakukan oleh subjek?


·         Verba Keadaan

1.      Kakak sedang biso gigi > Kakak sedang sakit gigi.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata sakit menerangkan tentang suatu keadaan. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

2.      Taman bunga itu bersih sekali > Taman bunga itu bersih sekali.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata bersih menerangkan tentang suatu keadaan taman yang tidak ada sampah. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

3.      Mak lupe menanak nasi > Ibu lupa memasak nasi.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata lupa menerangkan tentang suatu keadaan tidak ingat melakukan sesuatu. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

4.      Wan sangat lapo > Kakek sangat lapar.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata lupa menerangkan tentang suatu keadaan tidak ingat melakukan sesuatu. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

5.      Ani rindu kepada mak cik > Ani rindu kepada bibi.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata rindu menerangkan tentang suatu keadaan tentang perasaan. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

6.      Udara di Bukit Tinggi sangat sejuk > Udara di Bukit Tinggi sangat dingin.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata dingin menerangkan tentang suatu keadaan suhu suatu tempat. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

7.      Ayam itu mati dimakan musang > Ayam itu mati dimakan musang.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata mati menerangkan tentang suatu keadaan dari bernyawa ke keadaan tak bernyawa atau mati. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

8.      Bilik saya wangi sekali > Kamar saya harum sekali.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata harum menerangkan tentang suatu keadaan suasana tempat . Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

9.      Adik suka dengan teman sekelasnya > Adik suka dengan teman sekelasnya.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata suka menerangkan tentang suatu keadaan tentang perasaan rasa suka terhadap suatu objek . Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.

10.  Siang ini Pekanbaru sangat hangat > Siang ini Pekanbaru sangat panas.
Kata yang bercetak miring merupakan verba keadaan. Karena kata panas menerangkan tentang suatu keadaan tentang kondisi suatu tempat. Dan verba keadaan tidak dapat dipakai untuk kalimat perintah.


·         Verba Ekatransitif

1.      Aki sedang menyapu bilik > Kakek sedang menyapu kamar.
Kalimat di atas merupakan verba ekatransitif, karena verba ini hanya memerlukan sebuah objek (kamar).
2.      Bah sedang mengetik laporan > Ayah sedang mengetik laporan.
Kalimat di atas merupakan verba ekatransitif, karena verba ini hanya memerlukan sebuah objek (laporan).
3.      Kakak akan memandikan kucing > Kakak akan memandikan kucing.
Kalimat di atas merupakan verba ekatransitif, karena verba ini hanya memerlukan sebuah objek (kucing).
4.      Saye akan menanam sayur sawi >  Saya akan menanam sayur sawi.
Kalimat di atas merupakan verba ekatransitif, karena verba ini hanya memerlukan sebuah objek (sayur sawi).
5.      Wan sedang mencangkul rumput > Nenek sedang mencangkul rumput.
Kalimat di atas merupakan verba ekatransitif, karena verba ini hanya memerlukan sebuah objek (rumput).

·         Verba Dwitransitif

1.      Bah akan membelikan abang handphone baru > Ayah akan membelikan abang handphone baru.
Merupakan verba dwitransitif  karena verba dwitransitif memiliki objek (abang) dan pelengkap (handphone baru).
2.      Mak cik sedang membuatkan aki secangkir kopi > Bibi sedang membuatkan kakek secangkir kopi.
Merupakan verba dwitransitif  karena verba dwitransitif memiliki objek (kakek) dan pelengkap (secangkir kopi).
3.      Kakak membacakan adik sebuah dongeng > Kakak membacakan adik sebuah dongeng.
Merupakan verba dwitransitif  karena verba dwitransitif memiliki objek (adik) dan pelengkap (sebuah dongeng).
4.      Anton akan memasakkan mak nasi goreng > Anton akan memasakkan ibu nasi goreng.
Merupakan verba dwitransitif  karena verba dwitransitif memiliki objek (ibu) dan pelengkap (nasi goreng).
5.      Ani mencarikan kakak novel klasik > Ani mencarikan kakak novel klasik.
Merupakan verba dwitransitif  karena verba dwitransitif memiliki objek (kakak) dan pelengkap (novel klasik).

·         Verba Taktransitif

1.      Pak cik berhenti merokok > Paman sedang duduk merokok.
Merupakan verba taktransitif yang berpelengkap manasuka.
2.      Mak berkata (bahwa) jadilah anak yang berbakti > Ibu berkata (bahwa) jadilah anak yang berbakti.
Merupakan verba taktransitif yang berpelengkap wajib, karena berkata (bahwa) merupakan verba taktransitif berpelengkap wajib yakni (jadilah anak yang berbakti).
3.      Wan sedang kedinginan > Nenek sedang kedinginan.
Merupakan verba taktransitif tak berpelengkap.
4.      Anak itu tenggelam > anak itu tenggelam.
Merupakan verba taktransitif tak berpelengkap.
5.      Aki sedang duduk > Kakek sedang duduk.
Merupakan verba taktransitif tak berpelengkap.


Minggu, 09 Februari 2014

Perincian Biaya Perkuliahan



PERINCIAN BIAYA PERKULIAHAN

            Berikut ini adalah perincian biaya perkuliahan selama 3 semester. Biaya ini merupakan biaya kebutuhan pokok selama kuliah.



SEMESTER I                      
Pengeluaran     :           1.         Uang Pangkal                                      : Rp. 4.200.000,-
2.         SPP Dasar                                           : Rp. 1.100.000,-
3.         SKS (24) x Rp. 66.000,-                     : Rp. 1.584.000,-
4.         Uang Formulir                                     : Rp.    250.000,-
5.         Uang jajan  (6 bulan x Rp. 400.000,-) : Rp. 2.400.000,-
6.         Kebutuhan lain                                    : Rp. 1.800.000,-
(uang pulsa,minyak,bedak,shampoo,dll)
            6 bulan x Rp. 300.000,-         
                                                                7.            Uang buku dan fotocopy                    : Rp.    250.000,-

Jumlah                                                           : Rp. 11.584.000,-




SEMESTER II
Pengeluaran     :           1.         SPP Dasar                                           : Rp. 1.100.000,-
2.         SKS (23) x Rp. 66.000,-                     : Rp. 1.518.000,-
3.         Uang jajan  (6 bulan x Rp. 400.000,-) : Rp. 2.400.000,-
4.         Kebutuhan lain                                    : Rp. 1.800.000,-
(uang pulsa,bedak,shampoo,dll)
            6 bulan x Rp. 300.000,-
5.         Uang buku dan fotocopy                    : Rp.    180.000,-        

                                                Jumlah                                                           : Rp. 6.998.000,-

SEMESTER III
Pengeluaran     :           1.         SPP Dasar                                           : Rp. 1.100.000,-
2.         SKS (23) x Rp. 66.000,-                     : Rp. 1.518.000,-
3.         Uang jajan  (6 bulan x Rp. 400.000,-) : Rp. 2.400.000,-
4.         Kebutuhan lain                                    : Rp. 1.800.000,-
(uang pulsa,bedak,shampoo,dll)
            6 bulan x Rp. 300.000,-         
5.         Uang buku dan fotocopy                    : Rp.    230.000,-

Jumlah                                                           : Rp. 7.048.000,-
Jumlah Keseluruhan                            :             Semester I                             : Rp. 11.584.000,-
                                                                          Semester II                            : Rp.   6.998.000,-
                                                                          Semester III                          : Rp.   7.048.000,-

                          Jumlah                                 : Rp. 25.630.000,-

           
Demikianlah perincian biaya perkuliahan selama 3 semester, perincian biaya ini berguna agar membuat kita menyadari serta membuat kita termotivasi untuk menjalani kuliah lebih bersemangat lagi.