Halaman

Minggu, 09 Maret 2014

Adverbia



Tugas Morfologi Lanjut “Adverbia”

Nama          : Loli Fatimah
Kelas          : 4C
NPM           : 126211289

1.      Ayah merokok hampir satu bungkus sehari.
Bah merokok hampir sebungkus sehari.
Adverbia hampir menjelaskan tiga bungkus yang berfungsi sebagai objek.

2.      Saya sangat sedih melihat pengemis itu.
Saye sedih sangat liat pengemis tu.
Adverbia sangat menjelaskan adjektiva sedih.

3.      Ia hanya membuat kue.
Dia buat kue.
Adverbia hanya menjelaskan verba membuat.

4.      Ayah baru membeli sepatu baru.
Bah baru beli sepatu baru.
Adverbia baru  sebelum membeli berbeda dengan baru sesudah sepatu yang merupakan adjektiva.

5.      Kakak hampir setiap hari menyiram bunga.
Kakak hampir tiap hari siram bunge.
Adverbia hampir menjelaskan setiap hari yang merupakan keterangan waktu.

6.      Saya hanya mencintai dia.
Saye hanya cinta dio.
Adverbia hanya menjelaskan verba mencintai.

7.      Saya ingin membeli baju saja.
Saye nak beli baju aje.
Adverbia saja menjelaskan baju sebagai objek.

8.      Nenek selalu memasak nasi goreng.
Wan selalu masak nasi goring.
Adverbia selalu menjelaskan verba memasak.

9.      Saya lebih suka coklat.
Saye lebih suke coklat.
Adverbia lebih menjelaskan verba suka.

10.  Paman sangat pintar matematika.
Pak cik sangat bisa matematika.
Adverbia sangat menjelaskan verba pintar.

11.  Ali segera pergi ke pasar.
Ali segera pegi ke paso.
Adverbia segera menjelaskan verba pergi.

12.  Dia paling kecil di kelasnya.
Dio paling kecik di kelasnye.
Adverbial paling menjelaskan adjektiva kecil.

13.  Melihat  penampilannya, ia pasti seorang dokter.
Lihat gayanye, ia pasti seorang dokter.
Adverbia pasti menjelaskan nomina seorang dokter.

14.  Saya selalu memakai sepatu ke kampus.
Saye selalu pakai sepatu ke kampus.
Adverbia selalu menjelaskan verba memakai.

15.  Kakak baru memiliki lima tas.
Kakak punye lima tas.
Adverbia baru menjelaskan verba memiliki.

16.  Sebaiknya rumput itu segera dipotong.
Sebaiknye rumput itu cepat dipotong.
Adverbia sebaiknya merupakan adverbia berafiks se-nya.

17.  Mereka selalu ke sekolah.
Mereka selalu ke sekolah.
Adverbia selalu menjelaskan keterangan tempat.

18.  Saya minta mereka untuk datang ke rumah secepatnya.
Saye minta mereka datang ke umah cepat.
Adverbia secepatnya menjelaskan kata sebelumnya yaitu ke rumah.

19.  Sebenarnya mereka anak-anak yang pintar.
Sebenarnye mereka tu anak pintar.
Adverbia sebenarnya menjelaskan subjek mereka.

20.  Saya selalu bosan mendengar cerita dia.
Saye selalu bosan dengar cito die.
Adverbia selalu menjelaskan verba bosan.

21.  Paman pelan-pelan membuka pintu.
Pak cik pelan-pelan buka pintu.
Kata yang bercetak miring diatas merupakan adverbia yang merupakan pengulangan kata dasar.

22.  Kami sering makan siang bersama.
Kami sering makan siang besame.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia frekuentatif yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan.

23.  Sesabar-sabar wanita, kalau marah berbahaya.
Sesabo-sabo wanita, kalau marah bebahaye.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia pengulangan kata dasar dengan penambahan prefiks se-.

24.  Bapak oki berdagang kecil-kecilan di depan rumahnya.
Pak oki jualan kecil-kecilan di depan umahnya.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks –an.

25.  Hakim itu membela terdakwa mati-matian.
Hakim itu bela terdakwa mati-matian.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks –an.

26.  Nenek tiba-tiba datang ke rumah.
Wan tibe-tibe datang ke umah.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia pengulangan kata dasar.

27.  Pesawat  itu terbang setinggi-tingginya.
Pesawat tu terbang setingi-tingginye.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia pengulangan kata dasar dengan penambahan afiks se–an.

28.  Lagi pula kami tidak jadi pergi ke Jakarta.
Lagi pule kami tak jadi pegi ke Jakarta.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia  gabungan yang terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar.

29.  Mereka hampir selalu bersama-sama ke sekolah.
Mereka hampir selalu besame-same ke sekolah.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia  gabungan yang terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar.

30.  Kami hampir masuk ke toko itu lagi.
Kami hampir masuk ke toko tu lagi.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia gabungan yang tidak berdampingan.

31.  Ia lebih pintar dari kakaknya.
Ia lebih cerdik dari kakanya.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia berupa kata dasar.

32.  Saya paling suka masakan Padang.
Saye paling suke masakan Padang.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia Kualitatif yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat,derajat, atau mutu.

33.  Dia lebih suka pelajaran matematika.
Dio lebih suke belajar matematika.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia Kualitatif yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat,derajat, atau mutu.

34.  Mata anak itu sangat indah.
Mata anak tu indah betul.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia Kualitatif yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat,derajat, atau mutu.

35.  Ayah baru pulang dari Bali.
Bah baru pulang dari Bali.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia kewaktuan yang menggambarkan terjadinya peristiwa yang diterangkan adverbia.

36.  Bibi hampir menabrak kucing.
Mak cik hampir nabrak kucing.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa kata dasar.

37.  Dia selalu berdoa kepada Tuhan.
Dio selalu berdoa pada Tuhan.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa kata dasar.



38.  Kalau sudah marah, biasanya ia diam.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa kata berafiks penambahan –nya pada kata dasar.

39.  Kakak paling pintar membuat puisi.
Kakak pandai betul buat puisi.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia Kualitatif yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat,derajat, atau mutu.

40.  Gerakan tarian  mereka sangat indah.
Gerak tari mereka indah betul.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa kata dasar yang menjelaskan adjektiva pemeri sifat.

41.  Sebenarnya dia tidak suka keju.
Sebenarnye dia tak suke keju.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa penambahan gabungan afiks se—nya.

42.  Anak itu sangat kotor.
Anak tu kotor sangat.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia berupa kata dasar.

43.  Ibu pasti menyusul ayah ke Surabaya.
Mak pasti menyusul bah ke Surabaya.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia berupa kata dasar.

44.  Anak kucing itu sangat lucu.
Anak kucing tu comel sangat.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia berupa kata dasar.

45.  Kalau hari libur, saya sering berolahraga.
Kalau libur, saye sering olahraga.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia berupa kata dasar.

46.  Kamu hanya membuat dia menangis saja.
Kau buat dio nangis aja.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia gabungan yang tidak berdampingan.

47.  Maling itu lari secepat-cepatnya.
Maling tu lari secepat-cepatnye.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan afiks se—nya.

48.  Kami menggali lubang itu sedalam-dalamnya.
Kami menggali lubang tu dalam-dalam.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan afiks se—nya.

49.  Dia suka tidur gelap-gelapan.
Dio suke tido gelap-gelap.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks -an.

50.  Lagi pula dia tidak pernah ke rumah.
Lagi pule dio tak pernah ke umah.
Kata yang bercetak miring merupakan adverbia  gabungan yang terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar.