Halaman

Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA  INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada EYD  ini, yang dianalisis adalah  bagian latar belakang pada Pendahuluan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMPN 16 Siak”.
1.      Kesalahan Penulisan Tanda Titik (.)
Pada analisis di atas terlihat adanya penghilangan tanda titik pada penulisan di akhir kalimat. Seharusnya, pada akhir kalimat harus menggunakan titik sebagai tanda dari sebuah pernyataan.

Bentuk Tidak Baku
.... menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Bentuk Baku
.... menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

2.      Kesalahan Penulisan per
Kata per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya. Akan tetapi masih ada ditemukan kesalahan pemakaiannya. Perhatikan contoh berikut.
Bentuk Tidak Baku                       Bentuk Baku
Rp. 1.200,00 perbuah                      Rp 1.200,00 per buah

3.      Kesalahan Penulisan Lambang Bilangan
Masih banyak orang yang belum paham benar cara menulis lambang bilangan. Hal tersebut terlihat pada contoh gambar di atas. Contoh di atas termasuk dalam bagian kesalahan penulisan jumlah uang.

Bentuk Tidak Baku
a.       3 dus pensil dengan harga Rp.500
b.      45 buku tulis dengan harga Rp. 1.200
Bentuk Baku
a.       3 dus pensil dengan harga Rp 500,00.
b.      45 buku tulis dengan harga Rp 1.200,00.


Bentuk Tidak Baku           Bentuk Baku
Rp. 15.000                           Rp 15.000,00.
Rp. 54.000                           Rp 54.000,00.
Rp. 69.000                           Rp 69.000,00.

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Wacana Pada Website UIR



Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Wacana Pada Website UIR
Pada analisis ini yang dianalisis adalah Website UIR. Berikut hasil analisisnya.
1.      Kesalahan dalam Koherensi
Pada judul berita           : Jasaraharja and Police go to Campus,  14 November 2014.
Wacana Tidak Baku
a.              ...dalam kesempatan ini juga dia adakan turing keliling kota Pekanbaru.
Wacana  di atas tidak koheren dan tidak padu penggunaan katanya. Penggunaan kata yang tepat, padu, dan logis akan menghasilkan kalimat yang koheren. Sebaiknya kalimat di atas diperbaiki menjadi kalimat yang koheren.
Wacana  Baku
a.       ...dalam kesempatan ini juga kami adakan turing keliling kota Pekanbaru.

2.      Kekurangefektifan Wacana karena Tidak Ada Pelesapan
Pada judul berita           : Sarjana Usia 55 Tahun, 24 September 2014.
Wacana Kurang Efektif
a.       Apa yang saya raih ini bukanlah untuk kebahagiaan saya semata, tetapi ini adalah untuk memotivasi anak dan cucu saya atau bahkan untuk saya dan kita semua.
Kata yang bercetak miring pada wacana di atas merupakan penggunaan yang kurang efektif. Untuk keefektifan kalimat, ekonomis dalam penggunaan bahasa, dan mencapai aspek kepaduan wacana. Maka sebaiknya kata yang bercetak miring tersebut dilesapkan.
Wacana yang Efektif
a.       Apa yang saya raih ini bukanlah untuk kebahagiaan semata, tetapi ini adalah untuk memotivasi anak dan cucu saya atau bahkan untuk kita semua.


3.      Kesalahan Penggunaan Konjungsi
Pada judul berita                  : Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 2014.
Wacana Tidak Baku
a.       ...pada upacara ini bertindak sebagai inspektur upacara adalah wakil rektor satu UIR Dr. Nurman S, Sos.,M.Si.
Pada kutipan dari sebagian wacana di atas, terjadi penghilangan kata penghubung yang. Untuk menambah kapadanan bentuk wacana tersebut, sebaiknya menggunakan kata penghubung yang sebelum kata bertindak.
Wacana Baku
a.       ...pada upacara ini  yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah wakil rektor satu UIR Dr. Nurman S, Sos.,M.Si.

4.      Kesalahan dalam Koherensi
Pada judul berita           : Seminar Motivasi & Bedah Buku, 13 Juni 2013.
Wacana Tidak Baku
a.       ...seminar ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Bapak Ir.T. Iskandar Johan.M,Si.
Wacana  di atas tidak koheren dan tidak padu penggunaan katanya. Penggunaan kata yang tepat, padu, dan logis akan menghasilkan kalimat yang koheren. Sebaiknya kalimat di atas diperbaiki menjadi kalimat yang koheren. Pada bagian tertentu pada kutipan wacana di atas, kita dapat menjadi bingung karena penggunaan kata yang kurang efektif. Sehingga dapat membentuk keambiguitasan.
Wacana Baku
a.       ...seminar ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Bapak Ir.T. Iskandar Johan.M,Si. dan Alumni.


5.      Kekurangefektifan Wacana karena Tidak Ada Pelesapan
Pada judul berita               : Rektor Membuka Sosialisasi Visi Misi YLPI dan UIR, 16 April 2014.
Wacana Kurang Efektif
a.       ...materi yang diberikan akan berisi motivasi dan semangat muda untuk dosen muda agar lebih tangguh dalam peran sertanya mengembangkan YLPI dan UIR menjadi lebih maju.
Kata yang bercetak miring pada wacana di atas merupakan penggunaan yang kurang efektif. Untuk keefektifan kalimat, ekonomis dalam penggunaan bahasa, dan mencapai aspek kepaduan wacana. Maka sebaiknya kata yang bercetak miring tersebut dilesapkan.
Wacana yang Efektif
a.       ...materi yang diberikan akan berisi motivasi dan semangat untuk dosen muda agar lebih tangguh dalam peran sertanya mengembangkan YLPI dan UIR menjadi lebih maju.




Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik Pada Blog Mahasiswa Teman sekelas



Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik Pada Blog Mahasiswa Teman sekelas
Pada Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik ini yang dianalisis adalah blog mahasiswa yang merupakan teman sekelas. Saya akan menganalisis blog teman saya, dan berikut analisisnya.
1.      Kesalahan Karena Pilihan Kata yang Tidak Tepat
Bentuk Tidak Baku
Pada hari itu aku akan bertemu dengannya sekitar jam 2 siang.
Dalam hal ini terjadi kesalahan penggunaan kata pukul dan jam. Kata pukul menunjukkan waktu, sedangkan kata jam menunjukkan jangka waktu. Kata jam pada kalimat di atas tidak tepat penggunaannya, karena untuk menyatakan waktu harusnya menggunakan kata pukul. Dan angka 2 seharusnya diganti dengan 14.00 dan dihilangkan kata siang, karena pukul 14.00 sudah menunjukkan bahwa itu siang hari.
Bentuk Baku
Pada hari itu aku akan bertemu dengannya sekitar pukul 14.00.

2.      Kesalahan karena Pasangan yang Terancukan

Bentuk Tidak Baku

a.       Kemarin dia berjanji akan menemuiku esok siang.

Penggunaa kata esok pada kalimat di atas tidak tepat. Kata esok bermakna ‘hari pertama sesudah hari ini, pada suatu waktu (yang akan datang). Penggunaan kata yang tepat adalah kata besok. Kata besok sebagai perbaikan pada kata esok yang berarti ‘hari sesudah hari ini’. Jadi, kata esok pada kalimat di atas diperbaiki menjadi kata besok.

Bentuk Baku

a.       Kemarin dia berjanji akan menemuiku besok siang.

Bentuk Tidak Baku
b.      Sebenarnya, antar kami berdua sudah tidak akrab lagi.
Penggunaan kata antar tidak tepat digunakan pada kalimat di atas. Kata antar dipakai apabila diikuti satu objek. Penggunaan kata yang tepat yaitu kata antara, karena kata antara dipakai apabila diikuti dua objek atau dua hal yang biasanya dikombinasikan dengan pemakaiannya. Jadi, kata antara lebih tepat digunakan pada kalimat di atas.
Bentuk Baku
            b.Sebenarnya, antara kami berdua sudah tidak akrab lagi.


3.      Kesalahan karena Pasangan yang Seasal
Bentuk Tidak Baku
Setelah lolos dari sana dia kembali lagi ke sini.
Kata lolos tidak tepat digunakan pada kalimat di atas. Kata lolos bermakna ‘keberhasilan melewati bahaya, rintangan, atau upaya penangkapan. Tidak tepat digunakan apabila maknanya seperti itu, tidak padu digunakan pada kalimat di atas. Kata yang tepat digunakan adalah kata lulus. Kata lulus bermakna ‘keberhasilan melewati ujian atau memenuhi persyaratan’. Jadi, kata lulus lebih tepat digunakan.
Bentuk Baku
Setelah lulus dari sana dia kembali lagi ke sini.