Halaman

Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH SAGANG



ANALISIS  KESALAHAN  BERBAHASA  TATARAN  MORFOLOGI PADA  MAJALAH  SAGANG    

       Pada Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi ini, yang dianalisis adalah majalah budaya Sagang No. 149, Februari 2011. Pada analisis ini hanya ditemukan beberapa kesalahan saja, karena menurut saya majalah Sagang No. 149 ini sudah sangat tepat tataran morfologinya. Beberapa analisis kesalahan berbahasa tataran morfologi yaitu       :
1.      Kesalahan dalam penggantian Morf
Bentuk Tidak Baku
a.       Dia sudah melihat sosok seorang yang berjalan bertatih-tatih. (terdapat pada halaman 28).
Kata ‘bertatih-tatih’ kurang tepat dalam kalimat di atas, sebaiknya prefiks ber- pada kata ‘bertatih-tatih’ diganti dengan prefiks ter- menjadi ‘tertatih-tatih’. Prefiks ber- menyatakan makna suatu perbuatan yang aktif, sedangkan prefiks ter- mempunyai fungsi membentuk kata kerja pasif dan lebih mengemukakan hasil perbuatan. Jadi kata ‘tertatih-tatih’ lebih tepat karena menjelaskan perbuatan atau perilaku yang sedang dilakukan.

Bentuk Baku
a.       Dia sudah melihat sosok seorang yang berjalan tertatih-tatih.


2.      Kesalahan dalam bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan
Bentuk Tidak Baku
a.       Bahan cap dari umbian ini biasanya digunakan sekali pakai saja karena secara alamiah akan terjadi pengkerutan. (terdapat pada halaman 60).
Sering kita jumpai kata dasar yang berfonem awal /k/,/p/,/t/ atau /s/ tidak luluh jika mendapat prefiks meng- atau peng-. Pada kata ‘pengkerutan’ seharusnya menjadi ‘pengerutan’. Karena pada fonem /N/ pada peN- berubah menjadi /ŋ/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /k/,/p/,/s/ atau /t/. Sehingga luluh menjadi bunyi nasal dari fonem /k/ menjadi /ng/ Jadi pemberian prefiks peN-an pada kata ‘pengkerutan’  seharusnya dilafalkan menjadi ‘pengerutan’ karena terjadi peluluhan pada prefiks peN- menjadi /ŋ/ .
Bentuk Baku
a.       Bahan cap dari umbian biasanya digunakan sekali pakai saja karena secara alamiah akan terjadi pengerutan.
Saya hanya menemukan dua kesalahan dalam majalah budaya Sagang No. 149. Menurut saya majalah ini sudah sangat baik dalam menggunakan pembentukan kata atau morfologinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar