Halaman

Minggu, 16 November 2014

Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Ceramah Agama



Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Ceramah Agama
Pada ceramah agama Tablig Akbar Indosiar pada pukul 15.30 di Masjid Nasional Al-akbar Surabaya dengan judul ceramah “Hijrah dan Revolusi Akidah”.
1.      Bentuk Tidak Baku
Sampe

Dalam KBBI tidak ditemukan kata sampe karena kata sampe merupakan bentuk tidak baku. Kata sampe berasal dari kata sampai yang terjadi perubahan atau penyingkatan. Bentuk yang baku dalam bahasa Indonesia adalah sampai, menurut Depdikbud (2005: 990) sampai adalah sampai 1 /sam·pai / v 1 mencapai; datang; tiba: setelah berjuang melawan badai, akhimya perahu kami -- di pantai dng selamat; kami -- di Bandung malam hari; 2 berbatas: kedalaman sungai hanya -- lutut; 3 terlaksana (tt cita-cita, harapan, niat, dsb); tercapai: mudah-mudahan cita-citamu --; 4 cukup: gaji kami tidak -- untuk hidup satu bulan; dalam hal ini terjadi penghilangan fonem vokal rangkap menjadi vokal tunggal yaitu fonem /ai/ dilafalkan menjadi /e/.

Bentuk Baku
Sampai

2.      Bentuk Tidak Baku
Solat
Kata solat berasal dari kata salat. Dalam hal ini terjadi perubahan fonem /a/ menjadi /o/. Karena bentuk salat merupakan bentuk baku dalam bahasa Indonesia. Salat adalah salat /sa·lat/ n Isl 1 rukun Islam kedua, berupa ibadah kpd Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dng syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dng takbir dan diakhiri dng salam; 2 doa kpd Allah;-- berjamaah salat bersama-sama dng mengikuti imam;-- Duha salat sunah pd pagi hari (kira-kira pukul 09.00) sebanyak 2—8 rakaat; -- Gaib salat jenazah yg dilakukan untuk orang muslim yg meninggal yg mayatnya tidak berada di tempat; -- Hajat salat sunah, sedikitnya dua rakaat, yg dilakukan pd siang atau malam hari untuk memohon suatu hajat yg khusus kpd Allah agar Allah mengabulkannya;

Bentuk Baku
Salat

3.      Bentuk Tidak Baku
Dateng
Kata dateng merupakan bentuk tidak baku dalam bahasa Indonesia. Kata yang bakunya adalah datang. Telah terjadi perubahan fonem /a/ dilafalkan  menjadi /e/.
Bentuk  Baku
Datang

4.      Bentuk Tidak Baku
Mangkanya
Kata mangkanya merupakan bentuk tidak baku dalam bahasa Indonesia, bentuk bakunya adalah makanya.
Bentuk Baku
Makanya

5.      Bentuk Tidak Baku
Malem
Kata malem merupakan bentuk tidak baku dalam bahasa Indonesia, bentuk bakunya adalah malam. Telah terjadi perubahan fonem /a/  dilafalkan menjadi /e/
Bentuk Baku
Malam

6.      Bentuk Tidak Baku
Diem
Kata diem merupakan bentuk tidak baku dalam bahasa Indonesia, bentuk bakunya adalah diam. Telah terjadi perubahan fonem /a/ dilafalkan  menjadi /e/.
Bentuk Baku
Diam


7.      Bentuk Tidak Baku
ama
Kata ama berasal dari dasar kata dasar sama. Terjadi penghilangan huruf awal pada kata sama, telah terjadi penyingkatan.
Bentuk Baku
Sama

8.      Bentuk Tidak Baku
Kalo
Kata kalo berasal dari kata kalau. Dalam situasi formal sebaiknya menggunakan kata kalau yang merupakan istilah baku dalam bahasa Indonesia. Menurut Depdikbud (2005 : 493) kalau kalau /ka·lau/ p 1 kata penghubung untuk menandai syarat: -- keluar, harus minta izin dulu; 2 seandainya: -- ia tidak mau membayar utangnya, apa yg akan kauperbuat; 3 bagi; adapun: -- saya, perkara itu mudah saja memecahkannya;-- sentana Mk sekiranya; seandainya: -- sentana kaya, aku akan membeli rumah itu. Dalam situasi yang lebih formal sebaiknya kata kalau lebih tepat digunakan.
Bentuk Baku
Kalau

9.      Bentuk Tidak Baku
Mule
Kata mule merupakan bentuk tidak baku dalam bahasa Indonesia, bentuk bakunya adalah mulai. Telah terjadi penghilangan fonem vokal rangkap /ai/ dilafalkan  menjadi /e/.
Bentuk Baku
Mulai





10.  Bentuk Tidak Baku
Mol
Penggunaan kata yang tepat adalah kata mal. Karena mal merupakan kata baku dalam bahasa indonesia. Mal adalah mal 4 n gedung atau kelompok gedung yg berisi macam-macam toko dng dihubungkan oleh lorong (jalan penghubung).
Bentuk Baku
Mal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar