Halaman

Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN TRIBUN PEKANBARU



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN TRIBUN PEKANBARU         
            Pada  Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis ini, yang dianalisis adalah koran Tribun Pekanbaru Rabu, 25 Januari 2012 edisi 1.811. Berikut analisis kesalahan berbahasa tataran sintaksis    :
1.      Kalimat yang Tidak Logis


Bentuk Tidak Baku
a.       Ayah perempuan bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya. (halaman 2).
Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak logis. Yang dimaksud kalimat tidak logis adalah kalimat yang tidak masuk akal. Kita dapat menafsirkan kalimat di atas bahwa ayah seorang perempuan. Tidak mungkin ada ayah perempuan, sebaiknya diberi kata tambahan dari antara kata ayah dan perempuan. Jadi apabila diberi tambahan dari maka menjadi ‘ Ayah dari perempuan bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya’.
Bentuk Baku
a.       Ayah dari perempuan bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya.

Bentuk Tidak Baku
b.      Dia memulai menggunakan akun twitter. (halaman 2).
Kalimat di atas juga merupakan kalimat yang tidak logis dalam penggunaan kata ‘memulai’. Seharusnya cukup dengan penggunaan kata ‘mulai’ saja maka akan lebih tepat penggunaannya.
Bentuk Baku
      b.Dia mulai menggunakan akun twitter.

2.      Kalimat yang Ambiguitas

Bentuk Tidak Baku
a.       Nunun ditetapkan tersangka (halaman 11).
Kalimat ini merupakan kalimat yang ambiguitas. Kita dapat menafsirkan kalimat di atas bahwa ‘Nunun ditetapkan oleh tersangka’ atau ‘Nunun ditetapkan menjadi tersangka’ . Seharusnya kalimat di atas diberi penambahan kata menjadi sebelum kata tersangka.
Bentuk Baku
a.Nunun ditetapkan menjadi tersangka.

3.      Penghilangan Konjungsi
Bentuk Tidak Baku
a.       Kondisinya lemah, dia tidak menjawab pertanyaan penyidik (halaman 11).

Kalimat ini merupakan kalimat penghilangan konjungsi. Penghilangan konjungsi justru menjadikan kalimat tersebut tidak efektif (tidak baku). Pada kalimat di atas konjungsi karena tidak digunakan pada awal kalimat. Seharusnya konjungsi karena diletakkan diawal kalimat sehingga kalimat tersebut menjadi ‘karena kondisinya lemah, dia tidak menjawab pertanyaan penyidik’. Sehingga kalimatnya menjadi lebih efektif.
Bentuk Baku
                 a.Karena Kondisinya lemah, dia tidak menjawab pernyataan penyidik.



4.      Penggunaan Istilah Asing
Bentuk Tidak Baku
a.       Kami menginginkan supaya ini clear secepatnya (halaman 12).
Kalimat ini merupakan kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia. Jadi istilah asing clear diganti menjadi istilah dalam bahasa Indonesia menjadi selesai. Sehingga kalimatnya berubah menjadi ‘kami menginginkan supaya ini selesai secepatnya’. Penggunaan istilah asing dapat membuat orang yang tidak mengerti bahasa asing tidak paham akan kalimat tersebut. Menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan atau tulisan tidak seharusnya dilakukan. Karena kita tidak boleh mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bentuk Baku
a.Kami menginginkan supaya ini selesai secepatnya.



Bentuk Tidak Baku
b.      Tak berani sebut ada illegal logging di pulau Padang (halaman 3).

Kalimat ini merupakan kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia. Jadi istilah asing illegal logging diganti menjadi penebangan liar dalam istilah bahasa Indonesia. Sehingga kalimatnya berubah menjadi tidak berani sebut ada penebangan liar di pulau Padang’.

Bentuk Baku
b.Tak berani sebut ada penebangan liar di pulau Padang.


Bentuk Tidak Baku
c.       Karena Boateng memang terkenal memiliki side job sebagai model. (halaman 32).
Kalimat ini merupakan kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia. Jadi istilah asing side job diganti menjadi pekerjaan sampingan dalam istilah bahasa Indonesia. Sehingga kalimat yang efektif digunakan menjadi ‘Karena Boateng memang terkenal memiliki pekerjaan sampingan sebagai model’.

Bentuk Baku
c.Karena Boateng memang terkenal memiliki pekerjaan sampingan sebagai model.
5.   Susunan Kata yang Tidak Tepat
                                    Bentuk Tidak Baku
                        a.         Damon butik hotel lagi harga promo (halaman 30).
Kalimat ini merupakan kalimat yang susunan katanya tidak tepat. Salah satu akibat pengaruh bahasa asing adalah kesalahan dalam susunan kata. Susunan kata yang bercetak miring di atas tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sebaiknya diperbaiki menjadi ‘Hotel Damon Butik lagi harga promo’.

Bentuk Baku
a.Hotel Damon Butik lagi harga promo.

6.   Adanya Pengaruh Bahasa Daerah

Bentuk Tidak Baku
a.       Memang beberapa hari ini ibu drop banget. (halaman 11).
Penggunaan kata banget pada kalimat di atas merupakan kesalahan yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari bahasa daerah. Kata banget mempunyai makna yang sama dengan kata sangat, dan sekali dalam bahasa Indonesia. Kata banget seharusnya diganti dengan kata sekali yang lebih baku istilahnya dalam bahasa Indonesia.

Bentuk Baku
b.Memang beberapa hari ini ibu drop sekali.

7.            Penggunaan Unsur yang Berlebihan atau Mubazir

Bentuk Tidak Baku
a.       Hilangnya habitat gajah ditengarai disebabkan oleh pembakaran hutan. (halaman 9).
Sering dijumpai pemakaian kata-kata yang mengandung makna yang sama (bersinonim) digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Pada kalimat di atas penggunaan dua kata yang bersinonim sekaligus dianggap mubazir karena tidak hemat. Oleh karena itu, yang salah satunya saja agar tidak mubazir.

Bentuk Baku
a.       Hilangnya habitat gajah ditengarai oleh pembakaran hutan.
b.      Hilangnya habitat gajah disebabkan oleh pembakaran hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar