ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA
KORAN TRIBUN PEKANBARU
Pada
Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis ini, yang dianalisis
adalah koran Tribun Pekanbaru Rabu, 25 Januari 2012 edisi 1.811. Berikut
analisis kesalahan berbahasa tataran sintaksis :
1.
Kalimat
yang Tidak Logis
Bentuk Tidak Baku
a. Ayah perempuan
bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya. (halaman 2).
Kalimat
ini merupakan kalimat yang tidak logis. Yang dimaksud kalimat tidak logis
adalah kalimat yang tidak masuk akal. Kita dapat menafsirkan kalimat di atas
bahwa ayah seorang perempuan. Tidak
mungkin ada ayah perempuan, sebaiknya
diberi kata tambahan dari antara kata
ayah dan perempuan. Jadi apabila diberi tambahan dari maka menjadi ‘ Ayah
dari perempuan bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya’.
Bentuk Baku
a. Ayah dari perempuan
bernama Baraa Melhem itu mengakui perbuatannya.
Bentuk Tidak Baku
b. Dia
memulai menggunakan akun twitter.
(halaman 2).
Kalimat
di atas juga merupakan kalimat yang tidak logis dalam penggunaan kata
‘memulai’. Seharusnya cukup dengan penggunaan kata ‘mulai’ saja maka akan lebih
tepat penggunaannya.
Bentuk Baku
b.Dia
mulai menggunakan akun twitter.
2.
Kalimat
yang Ambiguitas
Bentuk Tidak Baku
a. Nunun
ditetapkan tersangka (halaman 11).
Kalimat
ini merupakan kalimat yang ambiguitas. Kita dapat menafsirkan kalimat di atas
bahwa ‘Nunun ditetapkan oleh tersangka’
atau ‘Nunun ditetapkan menjadi tersangka’
. Seharusnya kalimat di atas diberi penambahan kata menjadi sebelum kata tersangka.
Bentuk Baku
a.Nunun ditetapkan menjadi tersangka.
3.
Penghilangan
Konjungsi
Bentuk Tidak Baku
a. Kondisinya
lemah, dia tidak menjawab pertanyaan penyidik (halaman 11).
Kalimat ini merupakan
kalimat penghilangan konjungsi. Penghilangan konjungsi justru menjadikan
kalimat tersebut tidak efektif (tidak baku). Pada kalimat di atas konjungsi karena tidak digunakan pada awal
kalimat. Seharusnya konjungsi karena
diletakkan diawal kalimat sehingga kalimat tersebut menjadi ‘karena kondisinya lemah, dia tidak menjawab
pertanyaan penyidik’. Sehingga kalimatnya menjadi lebih efektif.
Bentuk Baku
a.Karena Kondisinya lemah, dia
tidak menjawab pernyataan penyidik.
4.
Penggunaan
Istilah Asing
Bentuk
Tidak Baku
a. Kami
menginginkan supaya ini clear
secepatnya (halaman 12).
Kalimat ini merupakan
kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada
kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa
Indonesia. Jadi istilah asing clear
diganti menjadi istilah dalam bahasa Indonesia menjadi selesai. Sehingga kalimatnya berubah menjadi ‘kami menginginkan
supaya ini selesai secepatnya’.
Penggunaan istilah asing dapat membuat orang yang tidak mengerti bahasa asing
tidak paham akan kalimat tersebut. Menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan
atau tulisan tidak seharusnya dilakukan. Karena kita tidak boleh
mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bentuk
Baku
a.Kami menginginkan
supaya ini selesai secepatnya.
Bentuk
Tidak Baku
b. Tak
berani sebut ada illegal logging di
pulau Padang (halaman 3).
Kalimat ini merupakan
kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada
kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa
Indonesia. Jadi istilah asing illegal
logging diganti menjadi penebangan
liar dalam istilah bahasa Indonesia. Sehingga kalimatnya berubah menjadi ‘tidak berani sebut ada penebangan liar di pulau Padang’.
Bentuk
Baku
b.Tak berani sebut ada penebangan liar di pulau Padang.
Bentuk
Tidak Baku
c. Karena
Boateng memang terkenal memiliki side job
sebagai model. (halaman 32).
Kalimat ini merupakan
kalimat yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang bercetak miring pada
kalimat di atas sebaiknya diganti dengan menggunakan istilah dalam bahasa
Indonesia. Jadi istilah asing side job
diganti menjadi pekerjaan sampingan
dalam istilah bahasa Indonesia. Sehingga kalimat yang efektif digunakan menjadi
‘Karena Boateng memang terkenal memiliki pekerjaan
sampingan sebagai model’.
Bentuk
Baku
c.Karena Boateng memang
terkenal memiliki pekerjaan sampingan
sebagai model.
5. Susunan
Kata yang Tidak Tepat
Bentuk Tidak Baku
a. Damon
butik hotel lagi harga promo (halaman 30).
Kalimat ini merupakan
kalimat yang susunan katanya tidak tepat. Salah satu akibat pengaruh bahasa
asing adalah kesalahan dalam susunan kata. Susunan kata yang bercetak miring di
atas tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sebaiknya diperbaiki menjadi
‘Hotel Damon Butik lagi harga promo’.
Bentuk Baku
a.Hotel Damon Butik lagi harga promo.
6. Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
Bentuk Tidak
Baku
a. Memang
beberapa hari ini ibu drop banget.
(halaman 11).
Penggunaan kata banget pada kalimat di atas merupakan
kesalahan yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari bahasa daerah. Kata banget mempunyai makna yang sama dengan
kata sangat, dan sekali dalam bahasa Indonesia. Kata banget seharusnya diganti dengan kata sekali yang lebih baku istilahnya dalam bahasa Indonesia.
Bentuk
Baku
b.Memang beberapa hari
ini ibu drop sekali.
7. Penggunaan Unsur yang Berlebihan
atau Mubazir
Bentuk
Tidak Baku
a. Hilangnya
habitat gajah ditengarai disebabkan
oleh pembakaran hutan. (halaman 9).
Sering dijumpai
pemakaian kata-kata yang mengandung makna yang sama (bersinonim) digunakan
sekaligus dalam sebuah kalimat. Pada kalimat di atas penggunaan dua kata yang
bersinonim sekaligus dianggap mubazir karena tidak hemat. Oleh karena itu, yang
salah satunya saja agar tidak mubazir.
Bentuk
Baku
a. Hilangnya
habitat gajah ditengarai oleh
pembakaran hutan.
b. Hilangnya
habitat gajah disebabkan oleh
pembakaran hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar